Lombok Tengah NTB - Ketua Komite Penilai Lomba Paralayang (KPLP) Indonesia Thomas mengakui bahwa dari semua Site Paralayang yang pernah didatangi sebagai juri perlombaan yang berada di seluruh Indonesia menyebutkan Site Paralayang Bukit Lancing Desa Mekarsari Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah adalah site Paralayang terbaik, terindah dan tersempurna.
Hal ini dikatakan Thomas saat dirinya sebagai ketua Tim juri kejuaraan Daerah (Kejurda) Paralayang NTB 2022 yang berlangsung di Site Paralayang Bukit Lancing Lombok Tengah 21 - 24 Juli 2022.
"Saat pertama kali tiba di bukit Lancing ini saya kaget dan tak menyangka kalau tempat bermain Olahraga Dirgantara yang ada di Lombok tengah ini sangat indah dan memadai, "ungkap Thomas saat media ini mewawancara ketika dirinya menjadi ketua Juri Kejurda Paralayang NTB 2022, (24/07).
Bukit lancing ini bukan hanya indah lokasinya, tetapi melihat kreteria sebagai tempat berlangsungnya olahraga Dirgantara sambil rekreasi ini sangat cocok. Disamping infrastruktur yang memadai lokasi wisata lainnya yang berada disekitar bukit Lancing ini sangat diminati para wisatawan, dimana di kiri bukit Lancing ada wisata Selong blanak sedang di kanan nya ada KEK Mandalika.
"Ini tentu menambah kesan tersendiri bagi para atlit yang datang berlatih kesini ataupun para wisatawan yang datang ketempat ini dan berniat untuk mencoba bermain paralayang dengan Tandaim, "jelasnya.
Oleh karena itu saya berharap jika ini memungkinkan kepada para pengusaha ataupun pemerintah jika ingin tempat ini produktif baik sebagai tempat meningkatkan prestasi atlit paralayang NTB maupun tempat perputaran ekonomi yang tinggi, mska kedepannya tempat ini harus sudah ada orang yang mampu melatih ataupun sebagai Tandam paralayang yang secara rutin berada di bukit Lancing ini.
"Hal itu bukan sajaa msmpu meningkatkan prestasi para atlit atau menarik wisatawan, tetapi peran masyarakat sekitar untuk dapat meningkatkan prekonomiannypun dapat dicapai, "beber Thomas.
"Saya sudah hampir Keling dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia untuk mencoba site Paralayang dan bahkan di beberapa negara lain, dan saat berada di bukit Lancing yang saya rasakan inilah yang paling cocok bila olahraga paralayang ini disebut olahraga sambil rekreasi, "tambahnya.
Menurutnya sangat jarang site Paralayang itu yang bisa masuk sarana transportasi sampai ke puncak dimana kita mulai terjun. Beberapa tempat menurutnya kita harus bejalan mendaki beberapa meter dengan membawa seluruh peralatan, dan ini tentu menguras tenaga par atlit ataupun wisatawan yang ingin mencoba olahraga ini. Akan tetapi di site Paralayang Bukit Lancing ini sungguh sempurna, kita bisa sampai diatas tanpa keluar keringat.
Sehingga menurut Thomas site ini sangat memenuhi standar baik bagi untuk berlatih olahraga dirgantara maupun sebagai tempat rekreasi. Olehkarena itu menurut Pria Asal Jawa Timur ini sangat disayangkan bila lokasi sebagus ini tidak diperhatikan.
Disamping itu para atlit dan komunitas Pencinta olahraga Dirgantara di NTB ini sangat banyak sehingga perlu di suport agar lebih bisa meningkatkan prestasinya. Untuk itu sangat diperlukan kemampuan dari pencinta olahraga Dirgantara ini di NTB untuk dapat memandu baik para atlit dalam berlatih maupun wisatawan yang ingin merasakan sensasi diudara.
"Seorang tandem membutuhkan kemampuan khusus agar bisa memandu latihan para atlit dan mengajak wisatawan untuk merasakan sensasi olahraga dirgantara , maka dibutuhkan kemampuan untuk itu, "jelas Pria yang sudah melang - lang buana sebaga juri olahraga dirgantara ini.
"Butuh perhatian semua pihak terutama pemerintah untuk membuat bagaimana bukit Lancing ini mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar pada khususnya maupun NTB pada Umumnya, "pungkasnya.(Adb)